Seperti yang kita ketahui manusia itu merupakan makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai makhluk ciptaannya untuk menjaga bentuk kesempurnaan tersebut. Sebagai seorang wanita muslim diwajibkan untuk menutup auratnya. Jika kita renungkan bahwa sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa di dalam hukum islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri) dan menjaga dirinya dari gangguan orang-orang. Syariat Ini pun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian.
Dalam bahasa arab dikenal dengan sebutan Hijab yang artinya penghalang, namun di beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata "hijab" lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Dalam Fiqh Islam, hijab dalam pengertian yang khusus adalah satu istilah yang bermaksud sesuatu yang menutup aurat wanita dari pandangan lelaki. Pengertian khusus ini sudah semakin difahami oleh masyarakat Islam hari ini karena peningkatan kefahaman terhadap Islam. Ini boleh dilihat dengan bertambah jumlah wanita Islam yang memakai hijab di luar rumah mereka. Walau bagaimana pun, banyak yang tidak sadar bahawa hijab juga mempunyai pengertian yang lebih luas dari hanya mengenakan pakaian yang menutup aurat bagi kaum wanita. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tata cara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Hijab memiliki tujuan menurut Islam yang terdiri dari beberapa hal, yang pertama itu Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya. Yang kedua itu ialah hijab untuk menjaga diri, karena mereka yang menutupi tubuh mereka itu untuk menghindar dan menahan diri dari perbuatan dosa dan ketika seorang muslimah memakai hijabnya dengan benar maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Yang ketiga, hijab itu kesucian, Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Yang keempat, hijab sebagai pelindung, yaitu pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya. Yang kelima Hijab itu adalah ketakwaan. Yang keenam Hijab menunjukkan keimanan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman tentang hijab bagi wanita-wanita yang beriman, sebagaimana firmannya, “Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31), juga firman-Nya: “Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59). Dalam ayat-ayat tersebut Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum. Yang Ketujuh, Hijab adalah rasa malu. Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya.
Seringkali ada anggapan bahwa wanita menggunakan hijab itu kuper, ketinggalan jaman dan tidak memiliki cita rasa dalam hal berbusana. Maka dari itu banyak kaum wanita yang justru berlomba-lomba untuk berbusana yang memperlihatkan aurat. Mereka lebih bangga untuk memperlihatkan kemolekan tubuh mereka di hadapan banyak orang. Tidak ada lagi rasa malu dan sungkan bagi mereka dalam berbusana. Padahal rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan. Namun sayang, di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita yang seharusnya menjadi perhiasan dunia dengan keshalihahannya, menjadi tak lagi bermakna. Di zaman ini wanita hanya dijadikan objek kesenangan nafsu. Hal seperti ini karena perilaku wanita itu sendiri yang seringkali berbangga diri dengan mengatasnamakan emansipasi, mereka meninggalkan rasa malu untuk bersaing dengan kaum pria. Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya keindahan tersebut seharusnya dijaga dan tidak di umbar. Hal ini disebabkan karena budaya barat yang diadopsi oleh wanita di Indonesia terlalu di telan bulat-bulat. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia seharusnya tidak terbawa arus dengan budaya barat yang berkembang di Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi dengan tidak adanya patokan atau acuan dalam berbusana muslim, dalam hal ini penggunaan hijab di kalangan wanita muslim. Selama ini fashion dari busana muslim yang terpublish di media merupakan busana muslim yang bentuknya standar. Maka dari itu banyak para wanita muslim yang hendak menggunakan hijab jadi berpikir untuk dua kali, karena umumnya mereka tidak mau di bilang ketinggalan jaman dalam berpakaian. Jika kita berkelana di dunia maya sebenarnya banyak blog-blog fashion yang menonjolkan pemakaian hijab, dan mereka umumnya mengembangkan pemakaian hijab dengan busana yang update saat ini. oleh karena itu saya tertarik untuk mengangkat tema hijab dalam penulisan skripsi saya untuk memperlihatkan keindahan pemakaian hijab dalam berbusana sehari-hari tanpa harus ketinggalan jaman. Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi para remaja dalam mempadu padankan hijabnya dengan busana yang saat ini sedang trendy dan mengisi kekosongan dalam buku panduan pemakaian hijab.
Di suatu malam "dia" meminta saya untuk membantu dirinya untuk membuatkan latar belakang untuk tugas akhirnya. Tugas Akhirnya itu berupa buku fashion dalam hal berhijab. Terlepas dalam islam itu fashion penting atau tidak, tapi dengan adanya buku ini mengisi kekosongan buku panduan dalam berbusana muslim yang bisa dibilang lebih "kewl". karena pengetahuan saya akan hijab tidak terlalu baik maka saya memutuskan untuk mencari informasi mengenai jihab dari google. ya walaupun tidak terlalu paham tapi saya cukup tertarik dan tertantang untuk menulis. maka akhirnya tulisan ini saya kerjakan semalaman dan keesokan harinya tulisan ini dengan sedikit revisi di setujui oleh sang dosen.
so, this is for u my little girl...
2 komentar:
unyuuuuuuu...... pacar aku emg sweet bangeeeet deh sedunia............ ;))
hahahaahahhaahah
lebay deh yey....
Post a Comment